Di seluruh penjuru dunia, dari tahun ke tahun selalu saja bermunculan hal-hal yang unik, ganjil sampai dengan yang masuk dalam kategori menyesatkan, salah satunya adalah mengaku sebagai nabi.
Entah apa yang ada dalam benak dan pikiran orang-orang ini sehingga mereka menasbihkan diri atau mengaku sebagai nabi. Uniknya, walaupun dikatakan menyimpang, akan tetapi masih ada juga orang-orang yang percaya dan menjadi pengikutnya.
Berikut ini adalah sosok orang-orang yang pernah mengaku menjadi nabi di Indonesia.
Beberapa tahun lalu ada sorang bernama Ahmad Musaddeq atau Abdul Salam mengaku dirinya telah mendapatkan wahyu dan akhirnya dia menasbihkan dirinya sebagai nabi terakhir setelah Nabi Muhammad SAW.
Berlandaskan diterimanya wahyu tersebut, Ahmad Musaddeq mendirikan aliran yang dinamakan Al-Qiyadah Al-Islamiyah (cikal bakal Gafatar) yang dalam ajarannya menggabungkan antara apa yang dipercaya dan dianut orang Islam dan Kristen.
Bahkan dia juga menciptakan kalimah sahadat sendiri dengan menghapuskan nama Muhammad di dalamnya. Selain itu, tuntunan salat 5 waktu juga bukan merupakan keharusan yang wajib dilaksanakan setiap hari.
Sekitar tahun 1997 lalu, publik Indonesia dibikin heboh dengan munculnya satu aliran yang bernama Salamullah. Pendiri dari aliran yang memiliki banyak pengikut ini adalah seorang wanita kelahiran Surabaya, bernama Lia Aminuddin (Lia Eden).
Dalam ajarannya, dia mengatakan telah mendapatkan wahyu dari malaikat Jibril dan dia terpilih sebagai Mesias atau penyelamat sebelum akhir dunia. Dia juga mengatakan bahwa dirinya merupakan reinkarnasi dari Bunda Maria serta mengungkapkan bahwa anaknya yang bernama Ahmad Mukti adalah reinkarnasi dari Yesus.
Gus Jari bin Supardi adalah orang yang mengaku nabi dari Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Dalam pengakuannya, dia mnegatakan bahwa ketika masih mondok di salah satu pesantren di Brangkal, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, dia mendapatkan wahyu yang mengharuskan dia menjadi nabi.
Setelah mengikrarkan diri sebagai nabi, Gus Jari bin Supardi mengubah sebutannya menjadi Nabi Isa Al-Habibullah dan merupakan titisan dari Isa Almasih. Walaupun mengaku sebagai nabi terakhir, ajarannya masih mengacu pada Alquran dan Alhadis, namun untuk pembacaan sahadatnya ada penambahan, yaitu “Wa Isa Habibulloh.”
Di Kepulauan Sula, Maluku, juga pernah ada seorang yang mengaku dirinya adalah nabi, bernama Ashriyanti Samuda. Wanita yang pernah bekerja sebagai PNS tersebut mengatakan bahwa dia adalah nabi terakhir yang mendapatkan bisikan gaib yang menurutnya adalah wahyu.
Berdasarkan wahyu berupa bisikan yang dia dapat itu, Ashriyanti akhirnya mengikrarkan diri bahwa dirinya adalah nabi. Bahkan dia juga telah membuat buku yang dikarang dan ditulisnya sendiri sebagai kitab suci yang isi di dalamnya wajib ditaati oleh semua pengikutnya.
Sebelum ditangkap, Cecep Solihin yang merupakan warga dari Kelurahan Samoja, Kecamatan Bandung Wetan, Bandung, Jawa Barat, mengaku bahwa dirinya adalah seorang nabi atau rasul terakhir setelah Nabi Muhammad, namun setelah tertangkap, dia mengatakan bahwa hanya sebagai risalah atau penyambung pesan.
Dalam ajarannya, dia menyuruh pengikutnya untuk melakukan jihad ke Aceh serta tidak mengakui keberadaan NKRI. Bahkan dia juga mengatakan bahwa apabila meminjam ke bank, maka tak perlu dikembalikan karena sudah ada dalam tuntunannya.
Di akhir tahun 2015 lalu, ada berita yang cukup membuat heboh netizen di Tanah Air karena munculnya pengakuan dari seorang perempuan paruh baya bernama Hadasari. Dia mengaku bahwa dirinya adalah nabi dan namanya pun mendapatkan tambahan menjadi “Hidasari Nabiyulla Putri Mahkota Raja Gowa.”
Dia juga mengatakan bahwa sebenarnya wahyu yang diterima dan perintah untuk menjadi nabi sebagai penuntun umat manusia sudah diterima satu tahun sebelumnya, namun dia masih belum cukup kekuatan untuk melakukannya dan baru di akhir tahun 2015-lah dirasa waktu yang tepat untuk mengikrarkan dan memberitahukan masalah kenabiannya itu kepada kalayak banyak.
Eyang Ended atau yang beranama asli Dedi Mulyana adalah orang yang juga mengaku sebagai nabi. Pria yang berasal dari Banten, Jawa Barat ini mengatakan bahwa wahyu untuk menjadi nabi dia terima setelah terjadinya musyawarah dengan jin di laut.
Untuk menjadi pengikutnya, Eyang Ended mewajibkan seseorang untuk menyetorkan uang sebesar Rp 5 juta. Selain itu, berdasarkan ajarannya, ada ritual khusus yang wajib dilakukan dengan cara berhubungan intim dengan para pengikut wanitanya.
Seorang wanita dari Kabupateng Pekalongan, Jawa Tengah, bernama Sri Hartati, juga pernah mengaku dirinya adalah utusan Tuhan atau nabi/rasul setelah mengalami perjalanan spiritual yang luar biasa sejak sakit yang dideritanya pada tahun 2009 lalu.
Setelah mengatakan bahwa dirinya adalah nabi yang terpilih berikutnya (setelah Nabi Muhammad), Sri Hartati membuat kitab suci sendiri yang dituliskan dengan menggunakan bahasa latin karena takutnya jika ditulis dalam Bahasa Arab, para pengikutnya salah mengartikan. Kitab suci yang terdiri dari 317 halaman itu dinamakan Alkitab Na’sum.
Pengakuan seseorang bahwa dirinya adalah nabi paling terbaru di Indonesia berasal dari Kawarang, Jawa Tengah. Seorang pria bernama Abdul Muhjib mengatakan bahwa dirinya adalah nabi dan dapat membawa atau memasukkan siapa saja yang percaya dan menjadi pengikutnya ke surga, asalkan harus membayar terlebih dahulu sebesar Rp 2 juta.
Untuk beribadah, ada tata cara sendiri yang menurutnya dituntunkan langsung oleh Malaikat Jibril. Abdul Muhjib menyebarkan ajarannya melalui Padepokan Syekh Sanggga Bintang Pratama yang dibantu oleh beberapa orang pengikutnya untuk melakukan perekrutan serta publikasi.
Walaupun secara tegas dalam kitab suci Alquran sudah ditetapkan dan dituliskan bahwa tiada nabi lain selain Nabi Muhammad, akan tetapi hanya berdasarkan bisikan gaib, orang-orang di atas berani mengakui dirinya adalah nabi terakhir dari yang paling akhir.